Akibat Buruk Mengedot Dari Botol
MOTHER & BABY
MOTHER & BABY
ibujari.com - Di balik kenikmatan dan kenyamanan batita mengedot susu melalui botol plastiknya, ternyata banyak bahaya yang mengintai.
Anak batita (di bawah tiga tahun) suka sekali mengedot dari botol plastiknya. Dengan menghisap sedikit saja, keluar sari buah atau susu dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Dot plastik sangat menyenangkan bila dikulum dan digigit oleh anak-anak, selain menjadi tempat makanan bayi, juga menjadi mainan, namun ternyata kebiasaan ini tidak baik dilakukan bagi anak-anak.
Menurut penelitian di Jerman, bahwa kebanyakan anak-anak yang terlalu lama minum dari botol akan mengalami karies gigi, juga terkena sindrom minum dari botol, yakni kebiasaan terlalu lama dan terlalu sering mengedot susu atau sari buah dari botol.
Kerusakan gigi anak seringkali disebabkan oleh efek buruk gula. Beberapa jenis gula memang tidak merusak gigi, namun jenis gula seperti madu, gula susu (terdapat dalam ASI) atau gula tebu mengandung karbohidrat dan sangat efektif dalam proses perusakan gigi. Dalam proses tersebut, bakteri dalam mulut berkumpul dan membentuk zat asam yang merusak lapisan email gigi. Perusakan ini paling efektif terjadi ketika anak mengedot sambil tidur, karena air liur yang tidak mengalir dan gigi tidak terlindungi dari bakteri.
Perkembangan gigi anak pun kurang baik dari penggunaan botol plastik dalam jangka waktu lama. Karena dorongan gigi yang mengalir ke arah gigi atas secara terus-menerus, maka kerusakan gigi seringkali dialami pada bagian tersebut.
Kebiasaan mengedot pun dapat menjadi kebiasaan atau ketergantungan anak secara psikiologis. Mereka akan menganggap dengan mengedot menjadikan hiburan yang menyenangkan dan tidak tergantikan ketika ia mengalami stres. Bisa berakibat buruk lagi karena anak terdorong untuk melebihi kebutuhannya sehingga merusak nafsu makannya.
Kebiasaan mengedot dari botol sulit untuk dihentikan, hal yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan menjauhkan botolnya dari si kecil secepat mungkin. Cara yang bisa di coba adalah menggantinya dengan cawan bercerat (berparuh) untuk sementara waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Anda pun perlu berhati-hati jika penggunaan cawan bercerat ini terlalu lama, bisa jadi si kecil akan kembali pada kebiasaan lamanya tersebut. Untuk lebih baiknya dilakukan ketika si kecil berusia tujuh bulan dengan membiasakannya meminum dari cangkir atau gelas biasa.
Sumber: ibujaricom
Anak batita (di bawah tiga tahun) suka sekali mengedot dari botol plastiknya. Dengan menghisap sedikit saja, keluar sari buah atau susu dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak. Dot plastik sangat menyenangkan bila dikulum dan digigit oleh anak-anak, selain menjadi tempat makanan bayi, juga menjadi mainan, namun ternyata kebiasaan ini tidak baik dilakukan bagi anak-anak.
Menurut penelitian di Jerman, bahwa kebanyakan anak-anak yang terlalu lama minum dari botol akan mengalami karies gigi, juga terkena sindrom minum dari botol, yakni kebiasaan terlalu lama dan terlalu sering mengedot susu atau sari buah dari botol.
Kerusakan gigi anak seringkali disebabkan oleh efek buruk gula. Beberapa jenis gula memang tidak merusak gigi, namun jenis gula seperti madu, gula susu (terdapat dalam ASI) atau gula tebu mengandung karbohidrat dan sangat efektif dalam proses perusakan gigi. Dalam proses tersebut, bakteri dalam mulut berkumpul dan membentuk zat asam yang merusak lapisan email gigi. Perusakan ini paling efektif terjadi ketika anak mengedot sambil tidur, karena air liur yang tidak mengalir dan gigi tidak terlindungi dari bakteri.
Perkembangan gigi anak pun kurang baik dari penggunaan botol plastik dalam jangka waktu lama. Karena dorongan gigi yang mengalir ke arah gigi atas secara terus-menerus, maka kerusakan gigi seringkali dialami pada bagian tersebut.
Kebiasaan mengedot pun dapat menjadi kebiasaan atau ketergantungan anak secara psikiologis. Mereka akan menganggap dengan mengedot menjadikan hiburan yang menyenangkan dan tidak tergantikan ketika ia mengalami stres. Bisa berakibat buruk lagi karena anak terdorong untuk melebihi kebutuhannya sehingga merusak nafsu makannya.
Kebiasaan mengedot dari botol sulit untuk dihentikan, hal yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan menjauhkan botolnya dari si kecil secepat mungkin. Cara yang bisa di coba adalah menggantinya dengan cawan bercerat (berparuh) untuk sementara waktu sekitar dua hingga tiga minggu. Anda pun perlu berhati-hati jika penggunaan cawan bercerat ini terlalu lama, bisa jadi si kecil akan kembali pada kebiasaan lamanya tersebut. Untuk lebih baiknya dilakukan ketika si kecil berusia tujuh bulan dengan membiasakannya meminum dari cangkir atau gelas biasa.
Sumber: ibujaricom
0 comments:
Posting Komentar
Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie
Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?