Adsense Indonesia

ASI Cegah Kematian Bayi Akibat Infeksi Usus

0

ASI Cegah Kematian Bayi Akibat Infeksi Usus
MOTHER & BABY

GATRA.com - Bayi yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) sedini mungkin akan terhindar dari gangguan pencernaan, bahkan terhindar dari kematian akibat penyakit infeksi usus, kata seorang dokter spesialis kandungan.

Menurut dr Aswin W. Sastrowardoyo,Sp.OG di Samarinda, Kamis, ASI mengandung kuman khusus, yaitu lactobacillus bifidus yang bersifat tidak berbahaya bagi bayi dan tumbuh cepat dalam usus bayi yang mengkonsumsi air susu ibu.

"Kuman tersebut menyebabkan perubahan dalam usus sehingga kuman lain, misalnya kuman E. coli yang dapat menyebabkan penyakit diare, tidak bisa berkembang dalam usus bayi," katanya.

Ia menyebutkan, colostrum atau air susu ibu yang baru pertama ke luar, yang berbentuk cairan agak kental dan berwarna kekuningan, mengandung zat antibodi terhadap berbagai penyakit, di antaranya penyakit pencernaan, batuk rejan, radang paru dan radang otak.

Menurut Aswin, ASI juga mengandung zat penting lainnya, yaitu zat komplemen yang berguna untuk merusak bakteri sehingga mudah dimakan sel darah putih dan juga berfungsi sebagai penawar alergi.

"Selain itu, ASI juga mengandung zat lisosim yang dapat memecahkan dinding bakteri, dan jumlahnya di dalam ASI sekitar 300 kali lebih banyak dibanding susu sapi," katanya.

Oleh sebab itu, Aswin menyarankan, ibu yang sehat seharusnya menyusui bayinya langsung dengan ASI, karena selain mengandung berbagai macam zat antibodi, air susu ibu juga mengandung protein tinggi dan mineral yang berguna untuk mengatur gerakan usus agar normal.

Ia mengatakan, menyusui bayi sesegera mungkin setelah bayi lahir, juga memberikan keuntungan bagi sang ibu, yaitu rahim sang ibu cepat mengecil sehingga pendarahan setelah melahirkan akan berkurang.

"Saat bayi mengisap puting susu ibu, kelenjar hipofisa yang terdapat di bawah otak akan terangsang untuk memproduksi hormon oksitosin, yang berfungsi untuk membantu pengeluaran ASI, selain memberi rasa tenang pada ibu dan mengecilkan rahim," kata Aswin.

Teknik menyusui
Sementara itu, dr Josef Budi S,Sp.A di tempat terpisah mengatakan, meskipun menyusui itu mudah, namun ibu-ibu yang memiliki bayi tetap harus memahami teknik menyusui bayi yang baik dan benar.

Ia menyebutkan, posisi bayi yang benar saat menyusu adalah bayi ditidurkan terlentangg dalam pelukan ibu hingga telinganya sejajar dengan lengannya dan memasukkan seluruh puting susu ke dalam mulut bayi, sehingga gusinya akan menekan area berwarna hitam di bawah puting susu.

"Bagian yang berwarna hitam di bawah puting susu tersebut merupakan gudang ASI, sehingga bayi akan memperoleh air susu yang sesuai dengan kebutuhan apabila menekan dan mengisap puting susu sang ibu," katanya.

Sedangkan untuk menghindari bayi tersedak karena kapasitas air susu yang dihasilkan ibu cukup banyak, kata Josef, maka sang ibu sebaiknya mengubah posisi menyusui yaitu dengan tidur terlentang dan menyusui bayinya dengan meletakkan tubuh bayi di atas tubuhnya.

"Kadang sang ibu merasa tegang saat menyusui atau puting susu tidak masuk sepenuhnya ke dalam mulut bayi, sehingga bayi menekan puting dengan gusinya dan mengakibatkan lecet bahkan luka," katanya.

Ia mengatakan, ibu dapat mengobati luka pada puting susunya dengan mengolesi luka tersebut dengan mengunakan air susunya sendiri, baru kemudian dianginkan, sedangkan pada ibu yang tegang saat menyusui, sebaiknya memeras puting susunya terlebih dahulu, baru kemudian disusukan pada bayi.

Menurut Josep, puting susu yang terluka juga dapat diolesi salep gentien violet atau borax gliserin yang dijamin aman, karena selain berfungsi menyembuhkan luka sang ibu, salep tersebut juga berfungsi sebagai obat sariawan bagi bayi.
Sumber: Gatra

0 comments:

Posting Komentar

Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie

Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?