Anak Rumahan Rawan Defisiensi Vitamin D
MOTHER & BABY
Anak anda jarang berada di luar rumah dan lebih senang menonton TV atau bermain play station? Hati-hati, mereka rawan terkena defisiensi vitamin D.
Kurangnya vitamain yang salah satunya bersumber pada sinar matahari itu memicu pelemahan kondisi tulang remaja, terutama yang berusia 18 tahun ke bawah. Selain itu akan mengakibatkan kerapuhan tulang. Akibatnya, ia terancam mengalami patah tulang.
Dokter menyatakan, problem kesehatan ini terjadi pada jutaan remaja di Amerika Serikat. Namun hal serupa juga bukannya tak mungkin akan menimpa remaja Indonesia.
Penyakit ini seringkali tiak terdeteksi dan juga terlambat ditangani. Defisiensi vitamin D akan menghambat proses pertumbuhan mereka. Bahkan, remaja tersebut juga sangat rawan mengalami osteoporosis pada usia tuanya.
Selain itu, terdapat bukti baru bahwa defisiensi vitamin D kronis juga dihubungkan dengan kanker, diabetes dan tekanan darah tinggi. Demikian diungkapkan, Dr. Michael Holick, spesialis vitamin D asal Boston University.
Ironisnya, banyak anak yang menghindari sinar matahari karena dilarang orang tuanya. Alasannya, untuk menghidari terkena kanker kulit.
Memang diakui, terlalu banyak paparan sinar mata hari akan berdampak negatif. Namun, sinar ultraviolet akan berinteraksi dengan unsur kimia di kulit untuk menghasilkan vitamin D.
Holick merekomendasikan paparan sinar ultra violet matahari selama 10 menit setiap minggunya dapat menghindari resiko kekurangan vitamin D. Tentunya, tanpa menggunakan tabir surya agar ultraviolet dapat diserap maksimal.
"Kami memang mengalami debat yang sangat keras dengan dokter kulit. Mereka merekomendasikan tabir surya harus selalu dipakai," ujar Dr. Catherine Gordon, pediatrik endoktrinologi yang mnangani banyak pasien penderit defisiensi vitamin D. (iis)
Sumber: PdPersi
0 comments:
Posting Komentar
Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie
Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?