Adsense Indonesia

Aneka Stimulasi Untuk Si Kecil? Boleh, Asal...

0

Aneka Stimulasi Untuk Si Kecil? Boleh, Asal...
MOTHER & BABY

Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan buah hatinya. Namun, jangan 'over' lho! Anak bisa trauma.
Anak yang pintar dan terlihat cerdas tentu saja membanggakan. Apalagi ditengah ketatnya persaingan jaman sekarang. Hal ini mendorong sebagian orang tua berusaha memberikan berbagai rangsangan demi memaksimalkan tumbuh kembang si kecil. Saat ini berbagai macam metode untuk merangsang pekembangan. Misalnya, rajin menguji daya ingat anak untuk berhitung 1 sampai 10, rajin memperkenalkan kata dalam bahasa kedua/Inggris dan lain sebagainya.

Mulai bisa membaca sejak balita, pandai berhitung, pandai berbahasa asing bahkan mahir dalam suatu cabang olahraga tertentu, membuat orang tua modern berlomba-lomba menstimulasi anaknya supaya dapat mengikuti 'perkembangan jaman'. Menurut Agustina Untari Psi, psikolog perkembangan anak di Pusat Edukasi Pra-Sekolah "Putik", keinginan orang tua untuk menstimulasi atau merangsang anaknya supaya menguasai atau pandai dalam bidang tertentu adalah hal yang wajar. Bahkan menurutnya anak wajib diberikan stimulasi dalam masa tumbuh kembangnya.

Stimulasi dikatakan terlalu berlebihan bila anak diberikan rangsangan yang tidak sesuai perkembangan alaminya. Misalnya, anak usia 2 tahun sudah dipaksa untuk belajar huruf, padahal sesuai perkembangan alaminya ia masih harus banyak meluangkan waktunya untuk bermain. Namun, kadang-kadang orang tua tidak mau mengerti akan hal ini. Nah, kecenderungan seperti inilah yang banyak terjadi saat ini. Menurut Agustina, karena ketakutan anaknya tidak bisa bersaing di masa depan, beberapa orang tua secara tidak sadar memberikan stimulasi yang berlebihan pada anaknya.

Stimulasi Semua Aspek
Hal terpenting dalam menstimulasi anak, adalah melihat kesiapannya. Menurut Fergus Hughes, Lloyd dan Illene Noppe, para penulis buku "Child Development", dari University of Wisconsin, setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Namun, proses perkembangan seorang anak biasanya dapat dilihat berdasarkan tingkatan usia. Ini berarti anak akan terus menerus berkembang seiring meningkatnya umur.

Supaya pas menstimulasi anak, orang tua juga harus peka terhadap kesiapan anak untuk menerima rangsangan. "Amati bagaimana respon dan minatnya, kalau mereka sudah menunjukan minat untuk mengenal angka, misalnya, cobalah stimulasi secara perlahan," terang Agustina Untari, Psi. Selain itu, lihat juga reaksi si kecil. Apabila ia menunjukan reaksi yang positif atas stimulasi yang diberikan, misalnya senang dan tidak cepat bosan, maka anda dapat meneruskan stimulasinya.

Sebalinya jika anak belum menunjukan minat, anda jangan memaksa. Tidak semua anak mencapai tahap perkembangan yang sama walaupun seusia. Ina, nama panggilan psikolog lulusan UI ini, menyarankan supaya orang tua tidak terburu-buru memberikan label 'lambat' atau 'ketinggalan dari anak lain' bila si kecil tidak mempunyai kemampuan yang sama dengan anak lain. Selain itu, menstimulasi anak dengan bermain adalah cara yang paling tepat. Janga lupa, bermain masih diperlukan di sebagian besar waktunya.bnes

Sesuaikan Dengan Perkembangan
Pakar: Agustina Untari (Konsultan Psikologi di Pusat Edukasi Pra-Sekolah "Putik", Cipayung-Jakarta)

Stimulus sangat baik untuk diberikan pada anak, asal sesuai perkembangannya. Supaya anak tidak 'over-loaded', selain melihat pada minat anak, orang tua juga wajib menyesuaikan dengan perkembanganya. Supaya tidak berat sebelah, ayah dan ibu sebaiknya melatih semua aspek perkembangan. Misalnya, anak yang dilatih aspek daya pikirnya, misalnya berhitung dan membaca, juga harus dilatih aspek sosial emosionalnya, misalnya berbagi dan berempati. Berikut ini, panduan sederhana sebelum menstimulasi anak dalam berbagai bidang:

Bahasa
Stimulasi anak dengan bahasa ibu terlebih dulu. Caranya, perkenalkan kosa kata sebanyak mungkin, dan doronglah ia merangkai kalimat dalam satu bahasa dengan baik. Bahasa kedua dapat dirangsang setelah ia mampu menguasai bahasa ibunya,. Saat yang tepat adalah usia 4 tahun. Bila over stimulasi maka anak akan bingung bahasa. Hal ini menghambat aspek daya pikir dan sosial emosionalnya.

Membaca

Stimulasi yang tepat supaya anak pandai membaca dan berhitung adalah dengan pengenalan bentuk, misalnya segitiga, lingkaran atau kotak, terlebih dulu. Dengan mengenal perbedaan bentuk, anak secara perlahan lebih mudah diajari membedakan huruf. Saat yang tepat untuk menstimulasinya (melalui proses pengenalan bentuk) adalah sejak usia 3 tahun.

Berhitung
Stimulasi yang tepat supaya anak pandai berhitung adalah dengan memperkenalkan konsep matematika terlebih dulu. Mengajari anak menghafal angka 1- 10 bukan cara yang baik, karena akan terbiasa menghafal bukan mengerti. Konsep matematika ini baik diperkenalkan sejak usia 3 tahun.

Komputer

Sebelum merangsang anak lewat komputer, pastikan anak anda sudah terstimulasi daya pikirnya dengan baik, yaitu bisa membaca dan berhitung. Jadi cara paling tepat untuk menstimulasi dengan cara ini adalah saat ia berusia 6 tahun.

Olahraga

Stimulasi ini tergolong pada aspek motorik kasar. Ini bisa dilakukan sejak dini. Namun, sesuaikan porsinya. Misalnya, anak usia 2 tahun doronglah untuk beraktifitas fisik seperti berlari, meloncat dan lain sebagainya. Menguasai jenis olahraga tertentu seperti berenang, atau tenis sebaiknya diperkenalkan saat ia berusia 4 tahun.

Dampak Over Stimulasi
Otak anak menjadi 'over-loaded'/penuh. Hal ini mengakibatkan mereka kehilangan antusiasme untuk melakukan banyak hal sehingga menurunkan semangat belajarnya.

Kurang bersosialisasi. Pada beberapa anak, mereka menjadi sombong, karena merasa paling pintar dibandingkan teman sebaya.

Anak cenderung tidak dekat dengan orang tua/selalu menghindar. Ini akibat anak merasa kalau orang tua selalu membebani mereka, misalnya disuruh belajar atau disuruh berlatih.

Tidak percaya diri. Biasanya karena anak merasa tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya, misalnya tidak bisa membaca sejak dini atau tidak pandai berhitung.

Sumber: Tabloid Ibu & Anak

0 comments:

Posting Komentar

Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie

Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?