Aku Terlilit Tali Pusat!
MOTHER & BABY
MOTHER & BABY
Tabloid Ibu & Anak - Kematian bayi di dalam kandungan dan pada saat persalinan salah satunya karena si janin terlilit tali pusat. Lilitan tali pusat atau dalam ilmu kedokteran disebut tali umbilikal ini bisa membuat si janin tercekik atau meninggal karena pasokan oksigen terhambat.
Pada beberapa ibu hamil, kondisi janin terlilit tali pusat sering terjadi berulang. Dan umumnya, ibu hamil yang mengalami hal ini memiliki kecenderungan bayi selalu dalam posisi salah atau sungsang. Selain itu, bisa jadi lantaran ibu hamil terlalu aktif atau tak pernah merasa tenang secara psikologis.
Kecenderungan meninggalnya bayi terlilit tali pusat akan meningkat jika ibu hamil tak teratur memeriksakan kehamilannya. Melalui penemuan dini, akibat fatal yang mungkin terjadi bisa segera diatasi. Perihal janin terlilit tali pusat ini dibahas Dr. Junita Indarti Sp.O.G., ahli kandungan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Pemicu Janin Terlilit Tali Pusat
Ada berbagai sebab mengapa janin terlilit tali pusat. Di antaranya, janin yang bergerak terlalu aktif. Misalnya berputar-putar atau berjungkir balik. Faktor lainnya karena ibu terlalu lelah dan terlalu banyak bergerak atau melakukan gerakan yang membuat bayi berada pada posisi yang tak normal atau sungsang. Keadaan ini membuat bayi berusaha untuk mencari posisi yang pas.
Dapatkah Diketahui Lebih Dini?
Untuk mengetahui apakah janin terlilit tali pusat atau tidak, ibu harus melakukan pemeriksaan kehamilan melalui ultrasonografi (USG). Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi ini bisa dilakukan sejak kehamilan berumur 4 bulan. Pada saat ini bayi sudah bisa bergerak lebih kuat.
Tapi umumnya kemungkinan janin terlilit tali pusat sekitar usia kehamilan 36 minggu. Pada usia ini bayi biasanya bergerak dan mencoba mencari posisi yang tepat hingga ia masuk ke dalam bidang panggul untuk mempersiapkan diri menghadapi saat dilahirkan. Jika pada usia ini bayi belum masuk ke dalam rongga panggul, paramedis akan mencurigai adanya kelainan, salah satunya kemungkinan janin terlilit tali pusat.
Apa Bahayanya?
Lilitan tali pusat akan berbahaya bila mengikat terlalu kuat. Selain melilit, yang lebih berbahaya lagi jika tali pusat membentuk simpul. Meskipun tak melilit leher, keadaan ini dapat menghambat distribusi oksigen dari ibu ke janin yang mengakibatkan kematian janin. Selain itu, tali pusat yang terlalu pendek -- kurang dari 50 cm -- pun dapat berbahaya bagi janin. Jika janin bergerak terlalu lasak dikhawatirkan tali pusat akan melilit janin dengan kuat.
Melalui pemeriksaan rutin, tindakan cepat akan dapat dilakukan paramedis. Jika bayi terlilit tali pusat terlalu kuat, dokter umumnya akan segera mempercepat kelahiran bayi. Tentu saja, jika kehamilan sudah berusia 35 minggu dan berat bayi sudah melebihi 2 kg.
Namun, jika lilitan tali pusat dianggap tak berbahaya, dokter hanya akan melakukan pemantauan dengan merekam kondisi bayi melalui tes kardiografi (KTG). Jika tak ada tanda-tanda bayi terjepit, tak perlu ada kelahiran yang dipercepat.
Dapat Menghambat Oksigen dan Makanan?
Walaupun tali pusat melilit atau menyimpul, makanan dan oksigen akan terus tersalurkan pada janin. Mengapa? Tali pusat terdiri dari sejumlah pembuluh darah untuk menyalurkan darah, oksigen, dan zat-zat makanan. Di sekitar bagian luar pembuluh darah itu dilapisi 'Jelly Wharton'. Lapisan ini menjaga pembuluh darah supaya oksigen, aliran darah, dan makanan tetap bisa lancar keluar dan masuk.
Namun, pertumbuhan bayi yang makin besar dan posisi kepala yang terus turun ke bawah, lilitan akan semakin kuat dan membahayakan. Pasokan oksigen pun akan terganggu dan bisa menimbulkan kematian janin.
Bagaimana Mengurangi Risiko di Atas?
Ibu sebaiknya mengurangi aktivitas. Kesibukan yang terlalu tinggi membuat janin ikut aktif. Jika janin terlalu bergerak aktif, lilitan tali pusat akan mengetat. Berusahalah untuk rileks dan tenang. Usahakan pula untuk menghindari keramaian, ciptakan suasana tenang misalnya dengan memutar musik yang mendayu agar janin tenang.
Bisakah Lilitan Tali Pusat Dilepas?
Jika bayi lebih tenang atau tak terlalu aktif, bayi dapat dikembalikan ke posisinya yang normal. Selain itu, ketenangan bayi akan melonggarkan lilitan, dan tali pusat bisa saja terlepas. Jadi, agar bayi tenang, ibu harus menciptakan suasana yang tenang, sebab sebagian besar pengikatan tali pusat pada tubuh janin karena bayi terlalu aktif dan posisinya sungsang.
Bila Kondisinya Berbahaya, Bisa Melahirkan Normal?
Janin yang terlilit tali pusat berada dalam kondisi berisiko tinggi. Itu sebabnya penundaan waktu kelahiran dapat mengakibatkan kematian. Jalan paling aman adalah cesar. Sebab melalui persalinan normal - ibu harus mendorong janin masuk ke dalam jalan lahir - dikhawatirkan dapat membuat ikatan tali pusat semakin menguat.
Sumber: Tabloid Ibu & Anak
1 comments:
Bagus banget keterangan2 nya. Semoga bermanfaat bagi ibu2 hamil yg mengalami serupa.
Posting Komentar
Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie
Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?