Adsense Indonesia

Aku Bisa Nari, Lho!

0

Aku Bisa Nari, Lho!
MOTHER & BABY

Menari dapat membangkitkan energi dan kreativitas balita. Orangtua bisa mendorongnya dengan langkah-langkah sederhana.

Deti (5 tahun) meloncat kesana kemari. Tangannya meliuk-liuk. Sesekali kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan. Tubuh kecilnya berputar. Hentakan kakinya sesuai irama yang keluar bersama suara merdu penyanyi cilik idolanya, Sherina, yang melantunkan Dua Ballerina. Gadis balita itu makin bersemangat menari saat ayahnya memberikan tepuk tangan dan pujian.

Menari adalah kegiatan yang biasa dilakukan anak-anak. Apalagi di usia balita kemampuan motorik anak sudah semakin berkembang. Melalui instingnya dan wawasan yang dipunyainya, balita kerap menyalurkan energi yang dimilikinya dengan menari. Ia menari sesuka hati dengan gerakan-gerakan yang indah. Kita mungkin akan kagum betapa anak tiba-tiba menjadi koreografer bagi dirinya sendiri, meski kita tak pernah mengajari mereka menari atau memasukkannya ke les privat menari.

Banyak manfaat fisik yang akan didapat anak saat ia menari. Di antaranya, kekuatan, ketahanan, kelenturan, keseimbangan, keterampilan, koordinasi, perasaan, dan refleks yang baik. Menurut psikolog perkembangan anak Drs. E. Enjun Junaedi, M.Psi, "Semua dampak positif itu akan membuat si kecil tumbuh menjadi anak yang lebih sehat dan cerdas baik secara emosi maupun intelegensia."

Karena itu, menurut Enjun sangat penting orangtua untuk mendukung anak untuk mau menggerakkan tubuhnya melalui tari. "Tidak harus memasukkannya ke sebuah les privat menari. Orangtua cukup memberikan dukungan dengan mendorong semangat anak, serta memberikan fasilitas sederhana." Berikut beberapa hal yang Enjun sarankan untuk dilakukan orangtua:

Tambahkan Suara-suara Riang
Gerakan lembut dan anggun balita saat menari mungkin sudah cukup membuat anda bangga. Tapi ada keinginan lain yang diharapkan si kecil. Coba perhatikan anak begitu menikmati gerakan meloncat-loncat karena gerakan itu dapat menghasilkan suara yang berirama. Ia senang jika sepatu yang dikenakannya menimbulkan nada-nada. Bu, Pak, kebisingan menghentak-hetakkan kaki merupakan gerakan kinestetis yang menimbulkan sensasi yang menyenangkan, terutama pada sendi dan otot.

Supaya si kecil lebih bersemangat lagi, mungkin ia memerlukan sepatu yang suaranya lebih nyaring. Tapi anda tidak harus membelikannya sepatu tanggo. Bisa saja, ajak si kecil untuk lebih kreatif. Berikan ia sepasang sepatu biasa sesuai ukurannya, beberapa uang recehan, dan lem super. Bantu si kecil menempelkan uang logam pada sol sepatunya. Setelah merekat dan benar-benar kering, biarkan anak menggunakan sepatu itu dan lihatlah! Ia akan tampak lebih bersemangat menari dengan suara yang keluar dari sepatunya.

Beri Hiasan untuk Menari

Ada banyak cara untuk mendorong anak-anak mencoba menari. Yang penting mereka sudah mengenal gagasan dasarnya. Supaya mereka bertambah semangat menari, anda perlu memberikan hiasan untuk menari.

Ambilah barang-barang bekas, seperti selendang tua yang bisa dikibar-kibarkan, topi, atau topeng. Sebotol cairan busa dan sebatang tongkat tukang sulap bisa membentuk garis-garis gerakan. Gelembung bisa membantu anak-anak menciptakan tarian baru saat mereka melompat, berlari, merentang, lalu memukul pecah gelembung-gelembung tadi.

Pasang Cermin Besar
Dalam seni, tubuh merupakan alat sekaligus mahakarya. Itu sebabnya mengapa di studio tari dipenuhi dengan cermin. Saat menari, tentu kita ingin melihat gerakan yang mampu kita lakukan. Anda bisa melakukan hal itu untuk si kecil. Cobalah cari dinding yang kosong dan pasang cermin yang cukup besar di sana. Sesuaikan dengan ukuran tubuh anak. Dengan melihat gerakan tubuhnya saat menari, anak akan mengamati, menilai hasil karyanya sendiri. Bahkan bayangan dirinya di cermin bisa membantunya menciptkan gerakan-gerakan lain yang lebih banyak lagi.

Bikin Panggung, Yuk!

Setiap tempat bisa dijadikan panggung menari buat anak: emper belakang rumah, beranda, atau halaman depan. Tidak penting di mana tempatnya. Yang terpenting si kecil memiliki tempat di mana ia bisa menari di tempat yang sedikit khusus.

Buatlah panggung semeriah mungkin. Tapi anda tak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk mewujudkannya. Dua meja besar berkaki rendah yang ditutupi karpet, sudah cukup. Anda bisa meredupkan lampu di sekitar panggung, menghiasi panggung dengan gantungan barang-barang bekas, dan mengumpukan beberapa anggota rumah untuk menjadi penonton bagi si kecil. Akan lebih meriah bila anda menyediakan makanan ringan bagi penonton dan bagi balita yang sudah selesai menari. Saat si kecil selesai dengan 'pertunjukannya', berikan ia aplaus meriah!

Mila Meiliasari
Sumber: Tabloid Ibu & Anak

0 comments:

Posting Komentar

Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie

Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?