Adsense Indonesia

Anak Belajar Dari Kehidupan

0

Anak Belajar Dari Kehidupan
MOTHER & BABY

Akan Anda bentuk seperti apakah anak-anak Anda? Mereka ibarat lembaran putih, tergantung Anda orangtuanya akan menorehkan watak buruk atau baik. Sayangnya, orangtua kadang heran pada anaknya sendiri.

Lembaran putih
Anak akan tumbuh bersama perlakuan yang diterimanya dari lingkungan, Ibarat kertas putih yang siap dilukis, anak menjadi baik atau buruk tergantung bagaimana pengalaman hidupnya. Namun sebagai orangtua kadang kita lupa bahwa peran kita mengisi lembaran putih itu sungguh luar biasa. Kita cenderung menganggap bahwa anak memilki sifat, sikap dan perilaku bawaan dari lahir.

Ida misalnya, makin lama semakin dibikin heran oleh perkembangan anak sulungnya Iwan yang kini berusia 9 tahun. Karena dinilainya terlalu keras kepala, nakal dan suka melawan. "Padahal saya dan ayahnya sudah berusaha keras untuk mendisiplinkannya malah tak segan ayahnya menghukumnya dengan pukulan dan sabetan, tetapi dia tetap tidak takut,"ujar ibu rumah tangga yang bersuamikan tentara ini.

Lain lagi pengalaman Trisna. Dosen dan peneliti inis angat kagum pada Juwita, putrinya yang kini berusia 12 tahun. "Dia itu sejak kecil jiwa solidaritasnya sangat tinggi sekali. Kalau diberi kue dia selalu menyisakan separuh bagian untuk teman bermainnya yang kebetulan orangtuanya miskin,"cerita Trisna.

Sampai sekarang dia malah menolak kaalu dibelikan barang yang mahal dan memilih yang murah supaya bisa dapat dua, lalu yang satu diberikan pada temannya yang kurang mampu. Kata Trisna,"Kalau saya atau ibunya menjawab uangnya tidak cukup untuk beli dua, maka dia memilih mengambil uang tabungannya untuk menambahi."

Peran Orangtua
Apakah anak Ida dan anak Trisna begitu saja menjadi sumber kejengkelan dan sumber kebanggaan? Tampaknya tidak demikian. Para ilmuan yang menganut aliran Behaviorisme berpendapat bahwa manusia itu dilahirkan tanpa sifat sosial maupun psikologis. Maka perilaku mereka lebih merupakan hasil dari pengalaman hidup yang diterima atau didapat bersama lingkungan. Perilaku itu sendiri digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan kesenangan dan megurangi penderitaan.

Lingkungan yang dimaksud tentus aja tidak hanya orangtua dan anggota keluarga yang lain. Sesuai dengan perkembangan anak, maka lingkungan merekapun semakin luas, misalnya teman bermain, sekolah, organisasi, masyarakat dan seterusnya.

Namun para pakar psikologi perkembangan mengingatkan bahwa peran orangtua sangat vital dalam pembentukan diri anak, terutama dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka. Pada lima tahun kehidupan anak itulah orangtua meletakkan dasar bagi perkembangan mereka sebagai manusia yang utuh.

Bukan Tiba-Tiba
Juwita putri Trisna tidak lahir dan tiba-tiba menjadi murah hati. Oleh ibu dan kakeknya ia diajari bersikap solider terhadap kekurangan dan kelemahan orang lain."Sejak belajar berjalan ia sudah diajari memberikan uang atau makanan kepada pengemis,"ujar Trisna. Begitupula Iwan anak Ida, ia menjadi sangat nakal, suka memukul temannya dan sulit mematuhi perintah orangtuanya justru karena ayahnya selalu bersikap keras dan kasar."Saya suka juga sih ngatain dia nakal, bandel dan bodoh karena anaknya memang begitu. Tetapi saya tidak pernah memukul seperti ayahnya, paling cuman nyubit,"papar Ida dengan tertawa ringan.

Mungkin Ida tidak menyadari dirinya telah dan sedang meletakkan pada jiwa Iwan suatu konsep bahwa dia nakal, bandel dan bodoh. “Anak memang begitu” bukan ungkapan yang benar kecuali terjadi kecacatan sejak lahir. Mungkin juga Ida dan suaminya tidak tahu bawa pukulan dan makian yang diterima Iwan merupakan sebuah ajaran bahwa kalau terjadi sesuatu yang tidak disukai dia boleh memukul dan memaki.

Maka tak ada salahnya ketika sedang kehilangan kesabaran dalam mendidik anak-anak kita, memberikan yang terbaik bagi mereka untuk bangkit. Jangan sampai baru ingin saja kita merasa sudah sudah melakukannya.

Sumber: Senior

0 comments:

Posting Komentar

Bila tak pegal di tangan
silahkan tulis sebuah komentar!
Yang Bisa Membuat Blog ini Lebih Bagus Ya :)
harap maklum masih newbie

Dan jika ada yang mau memaki-maki saya harap dengan sopan dan santun?